Minggu, 15 Desember 2013

Diversifikasi Usaha Petani

Sekilas judul posting pembukaan diatas terkesan klasik dan naif. Tapi itu lah, misi yang sedang kami lakukan. Bagaimana para petani kopi boleh sedikit meningkat taraf hidupnya karena telah mencurahkan tenaga, pikiran, dan tidak sedikit uangnya untuk menghasilkan kopi yang sangat digandrungi oleh sebahagaian besar warga Indonesia dan bahkan warga dunia. Nama besar kopi Sumatera tidak semanis dibandingkan dengan kehidupan petani kopi di Dolok Sanggul.

Selama ini, usaha petani kopi (khususnya yang berada di Kecamatan Dolok Sanggul) hanya sampai pada panen buah cherry dimana harga pasar sangat fluktuatif dan belum dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Belum lagi persoalan budidaya tanam kopi yang rendah menyebabkan situasi yang rentan dalam menjaga produktifitas tanaman dan kualitasnya.

Bersama KSU Hutan Mas yang berada di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kopi TAO menjadi unit usaha koperasi dalam hal menginisiasi dan mempromosikan kopi arabika yang berasal dari Desa Matiti I, Desa Matiti II, dan Desa Sosor Tambok. KSU Hutan Mas menjadi ujung tombak dalam menghadirkan buah-buah kopi terbaik dari kebun mereka dan sekaligus mendorong kesejahteraan petani dengan membeli buah kopi dari para anggota dengan harga diatas harga pasar yang sedang berjalan. Berharap bahwa usaha kecil ini bisa mewujudkan misi yang sedang diusung.

Selain berdagang kopi, hal lain yang akan kami lakukan untuk meningkatkan taraf hidup petani adalah kampanye-kampanye tentang kopi dan realitanya sehingga para konsumen (penikmat maupun pecinta kopi) yang telah mengeluarkan uangnya untuk segelas kopi menjadi lebih perduli dan tentunya berhak mendapatkan kopi terbaik. Simbiosis mutualisme antara konsumen dan petani akan mendorong kesetaraan yang adil dan tentu menjanjikan hidup yang lebih baik pula.