Salah satu peran penting untuk menghadirkan kopi enak
dicangkir anda adalah proses pemanggangannya, atau bahasa kerennya roasting
coffee. Si Roaster – orang yang
melakukan pekerjaan pemanggangan, berusaha mengekplorasi karakter biji kopi
yang akan disruput oleh para penikmat. Dari hasil tangan merekalah kemudian
orang dapat menilai bahwa kopi yang diminum enak atau tidak.
Orang awam sering berpikir dan berpendapat bahwa kopi enak
itu sangat bergantung dengan resep racikan. Mungkin ada benarnya juga? Karena setiap
orang bisa berbeda menikmati sebuah rasa, apalagi rasa itu sudah dinikmati
bertahun-tahun dan meresap kedalam otak. Akan tetapi yang kami maksud dalam
tulisan ini adalah memanggang kopi asli tanpa campuran apapun. Dan tulisan ini hanya
ingin berbagi cerita tentang pengalaman memanggang kopi di dapur Kopi Tao,
bukan sesuatu yang absolute.
Sebelum api dinyalakan dan mesin meraung, si Roaster harus
memperhatikan biji kopi yang ingin dipanggang. Kadar air, fisik kopi, dan jika
perlu adalah berat jenis kopi. Dan yang tak kalah pentingnya adalah asal usul
biji kopi serta prosesnya.
Sebanyak 600 gram biji kopi (greenbean Dolok Sanggul)
dimasukan kedalam mesin roasting untuk memperoleh sebanyak 500 gram kopi
panggang siap saji. Langkah awal dalam memanggang, biasanya kami membutuhkan energi
suhu panas yang kecil seolah memanaskan wadah lalu berangsur suhu panasnya meningkat hingga
akhir. Luar biasa! Semburan aroma keluar
dari mesin yang memanggang biji kopi dan perlahan warna biji kopi juga berubah
dari hijau menjadi kuning, lalu coklat dan kemudian kehitaman. Bunyi “krek” yang
beruntun seperti bunyi retak menandakan bahwa biji-biji kopi telah membengkak
dan sudah matang, dan gula yang terkandung dalam biji kopi sudah akan membentuk
caramel.
Sorot mata yang tetap terjaga pada mesin, api, dan
sekitarnya, juga penciuman yang terus mengendus-endus, dan lagi ditambah insting tetap terjaga sepanjang mesin
bergerak , cukup merepotkan. Memang tidak mudah, latihan yang rutin adalah
kunci untuk menemukan karakter kopi yang tepat hingga akhirnya disukai banyak
orang.
Cukup banyak biji kopi yang telah terbuang selama kami melakukan
pemanggangan. Gosong, procedure yang tak sesuai, aroma tak hadir selama proses
panggang, warna kopi tidak sesuai yang diharapkan, dan taste yang kurang sedap
membuat hasil panggang kopi gagal. Bahkan biji kopi luwak Dolok Sanggul pun jadi korban panggang gagal.Tapi sekali lagi, aroma yang terpancar
sungguh menenangkan hati. Dan masih banyak orang yang belum menyaksikan
bagaimana repotnya sekaligus eksotisnya memanggang kopi didapur.
Sesungguhnya kegiatan ini dapat dilakukan siapa saja dengan
alat yang sederhana sekalipun, bahkan hanya untuk kebutuhan sendiri dirumah. Menurut
catatan kami yang diperlukan adalah sebuah wadah tempat kopi dipanggang, kompor
atau alat api untuk membakar/suhu panas, dan panca indera anda. Pilihan karakter rasa akan
berada ditangan anda sendiri, dan kepuasan terhadap kualitas kopi yang anda
hasilkan menjadi bonus saat meneguk kopi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar