Minggu, 31 Agustus 2014

Manggang Kopi (sesi pembelajaran)



Salah satu peran penting untuk menghadirkan kopi enak dicangkir anda adalah proses pemanggangannya, atau bahasa kerennya roasting coffee. Si Roaster – orang  yang melakukan pekerjaan pemanggangan, berusaha mengekplorasi karakter biji kopi yang akan disruput oleh para penikmat. Dari hasil tangan merekalah kemudian orang dapat menilai bahwa kopi yang diminum enak atau tidak.

Orang awam sering berpikir dan berpendapat bahwa kopi enak itu sangat bergantung dengan resep racikan. Mungkin ada benarnya juga? Karena setiap orang bisa berbeda menikmati sebuah rasa, apalagi rasa itu sudah dinikmati bertahun-tahun dan meresap kedalam otak. Akan tetapi yang kami maksud dalam tulisan ini adalah memanggang kopi asli tanpa campuran apapun. Dan tulisan ini hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman memanggang kopi di dapur Kopi Tao, bukan sesuatu yang absolute.

Sebelum api dinyalakan dan mesin meraung, si Roaster harus memperhatikan biji kopi yang ingin dipanggang. Kadar air, fisik kopi, dan jika perlu adalah berat jenis kopi. Dan yang tak kalah pentingnya adalah asal usul biji kopi serta prosesnya.
Sebanyak 600 gram biji kopi (greenbean Dolok Sanggul) dimasukan kedalam mesin roasting untuk memperoleh sebanyak 500 gram kopi panggang siap saji. Langkah awal dalam memanggang, biasanya kami membutuhkan energi suhu panas yang kecil seolah memanaskan wadah  lalu berangsur suhu panasnya meningkat hingga akhir.  Luar biasa! Semburan aroma keluar dari mesin yang memanggang biji kopi dan perlahan warna biji kopi juga berubah dari hijau menjadi kuning, lalu coklat dan kemudian kehitaman. Bunyi “krek” yang beruntun seperti bunyi retak menandakan bahwa biji-biji kopi telah membengkak dan sudah matang, dan gula yang terkandung dalam biji kopi sudah akan membentuk caramel.

Sorot mata yang tetap terjaga pada mesin, api, dan sekitarnya, juga penciuman yang terus mengendus-endus, dan lagi  ditambah insting tetap terjaga sepanjang mesin bergerak , cukup merepotkan. Memang tidak mudah, latihan yang rutin adalah kunci untuk menemukan karakter kopi yang tepat hingga akhirnya disukai banyak orang.

Cukup banyak biji kopi yang telah terbuang selama kami melakukan pemanggangan. Gosong, procedure yang tak sesuai, aroma tak hadir selama proses panggang, warna kopi tidak sesuai yang diharapkan, dan taste yang kurang sedap membuat hasil panggang kopi gagal. Bahkan biji kopi luwak Dolok Sanggul pun jadi korban panggang gagal.Tapi sekali lagi, aroma yang terpancar sungguh menenangkan hati. Dan masih banyak orang yang belum menyaksikan bagaimana repotnya sekaligus eksotisnya memanggang kopi didapur.

Sesungguhnya kegiatan ini dapat dilakukan siapa saja dengan alat yang sederhana sekalipun, bahkan hanya untuk kebutuhan sendiri dirumah. Menurut catatan kami yang diperlukan adalah sebuah wadah tempat kopi dipanggang, kompor atau alat api untuk membakar/suhu panas, dan panca indera anda. Pilihan karakter rasa akan berada ditangan anda sendiri, dan kepuasan terhadap kualitas kopi yang anda hasilkan menjadi bonus saat meneguk kopi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar