Rabu, 01 Oktober 2014

Wisata Kopi Dolok Sanggul

Peserta berpose dikampung tua
Sekitar jam enam pagi tanggal dua tujuh dibulan september lalu dimana kabut masih menyelimuti desa Matiti yang berada di Kecamatan Dolok sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, sebuah minibus berhenti tepat didepan kantor koperasi kami (Koperasi Hutan Mas). Satu persatu terlihat keluar para penumpang yang menuruni tangga bus, nampak tua-muda serta perempuan-lelaki.

Selamat datang ditempat kami!

Sembari meluruskan badan, sarapan ala kadarnya telah disediakan dan tentunya ditemani kopi Dolok Sanggul sebagai pembuka sambutan bagi para peserta wisata kopi. Kalimat pertama yang keluar dari mulut mereka adalah “Dingin kali disini..!”  

Kegiatan ini (wisata kopi) merupakan kali pertama yang diselenggarakan oleh Kopi Tao. Setidaknya ada sebanyak sepuluh orang yang menjadi peserta. Meski judulnya adalah wisata kopi, ternyata tidak semua peserta wisata adalah penikmat apalagi pecinta kopi. Mereka ini adalah traveller yang mencoba mencari nuasa baru berwisata.

Penjelasan tentang kebun kopi pada peserta
Di hari pertama, jam sembilan pagi, peserta dipandu beranjak dari kantor koperasi menuju kebun kopi yang berjarak sekitar lebih kurang tiga ratus meter. Dilokasi kebun kopi seluas setengah hektar peserta memetik buah yang sudah matang (cherry kopi). Namun sayang, karena musim panen raya yang datang terlambat dan kebun-kebun kopi rakyat sedang mengalami banyak kerusakan (faktor kemarau panjang dan minim perawatan), tidak banyak buah yang bisa dipetik. Dan mengingat buah yang dipetik tidak signifikan maka untuk kopi akan diproses dengan metode natural, yakni buah cherry dikeringkan hingga biji kopinya mencapai kadar air 12%.

Setelah lebih kurang satu jam,  perjalanan kemudian dilanjutkan menuju hutan Kemenyan milik masyarakat. Perjalanan diteruskan dengan mengendarai minibus mengingat jarak tempuh cukup jauh. Meski begitu, perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki untuk menelusuri hutan Kemenyan dan hingga berakhir dilokasi air terjun sambil bersantap makan siang.

Dalam penelusuran hutan Kemenyan, peserta juga diberikan informasi terkait Kemenyan dan juga melewati perkampungan tua yang sudah ditinggali.

Penjelasan Kemenyan oleh masyarakat
Setelah menikmati santap malam, peserta kemudian diberikan penjelasan tentang memanggang (sangrai) kopi, menyeduh kopi dengan berbagai alat seperti Mocca Pot, French Pres, Turkish, Vietnam Drip. Peserta juga diberikan kesempatan untuk memang sendiri kopinya dengan level roasting yang diminati, dan boleh dibawa pulang hasil kopinya.


Keesokan hari, peserta kemudian dibawa jalan menuju Tipang sebuah wilayah di Kecamatan Bakti Raja untuk menikmati keindahan air terjun dan panorama Danau Toba. Juga tak ketinggalan adalah sebuah sejarah dari istana Sisingamangaraja (salah satu pahlawan Indonesia Raya). Sebelum beranjak kembali menuju kota medan, peserta diajak makan siang dengan bersantap daging kuda disebuah kedai nasi yang berada di kota Dolok Sanggul.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar