Photo by Syahrul Jalal |
Jam 13.00 wib, sebanyak lebih
kurang 250 anak-anak sekolah dasar telah berkumpul di halaman Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Swasta SRO di Desa Matiti 1, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten
Humbang Hasundutan. 200 orang dari antara mereka merupakan peserta lomba yang
sudah tidak sabar memasuki ruangan kelas.
Hari itu Sabtu, 27 September 2014
sedang dilakukan perhelatan perayaan Hari Kopi Internasional yang dilaksanakan
oleh Komunitas Peduli Hutan Sumatera Utara (KPHSU) dan Koperasi Hutan Mas. Selain
itu kegiatan ini juga didukung oleh Harian Medan Bisnis, The
Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Medan, dan Koran
Komunitas Barita Humbang sebagai media partner.
Momentum ini dijadikan sebagai
ajang penghormatan bagi para petani kopi terutamanya yang berada dikabupaten Humbang
Hasundutan dan sekaligus membangun rasa percaya diri kaum tani kopi untuk terus
berbuat dan berkarya. Sehingga judul dari kegiatan ini diawali dengan “Pesta”,
dimana para keluarga petani kopi bisa bergembira bersama-sama baik melalui
perlombaan-perlombaan maupun hiburan.
“Kopi asal Dolok Sanggul banyak
digemari oleh para konsumen baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sudah
saatnya kita berbangga.” Sebut Seketaris Jenderal KPHSU, Jimmy Panjaitan saat
memberikan kata sambutan.
Selagi anak-anak Sekolah Dasar
(SD) yang berasal dari 7 sekolah yang ada di kecamatan Dolok Sanggul sedang
berlomba menggambar, siswa-siswi SMP SRO tampil dipentas untuk menghibur para
anggota masyarakat yang hadir diantaranya yakni Wakil Bupati Humbang
Hasundutan. Diantara pengunjung juga hadir seorang pengusaha travel asal kota
Medan, dan juga peserta Kopi Trip yang dibuat oleh Kopi Tao. Disaat para siswi
SMP SRO menampilkan tarian Tor-Tor, Wabup Humbahas naik kepentas untuk menyawer
para penari.
Sementara itu disisi lain halaman
sekolah yang tertutup teratak diantara para pengunjung, juga dipamerkan dan disajikan
berbagai kue yang menggunakan kopi sebagai salah satu bahan adonan untuk
diperlombakan. Perlombaan ini diikuti sebanyak 6 tim yang berasal dari Desa
Matiti dan sekitarnya.
Untuk menambah kecerian diantara
para pengunjung, tersedia kopi Dolok Sanggul kualitas grade 1 secara cuma-cuma selama
pesta berlangsung serta kue “Itak Gurgur dan Lapet” (makanan khas Batak untuk
acara syukuran). Kecerian juga terlihat diantara para pemuda desa, yang secara
spontan mengisi tarik suara baik secara sendiri-sendiri maupun secara trio.
Dalam rangka menyambut pesta kopi
ini juga telah dilaksanakan lomba menulis tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Ada
sebanyak 21 siswa dari 4 sekolah yang mengikuti lomba ini. Dan para pemenang
diumumkan disela-sela Pesta Kopi Rakyat. Dan tidak ketinggalan, untuk para
orang dewasa diadakan acara lomba catur.
Diakhir acara, sekitar jam 20.00
Wib juga diumumkan pemilihan petani kopi terbaik. Pemilihan petani kopi terbaik
ini hanya ditujukan kepada anggota-angota kelompok tani kopi yang menjadi
dampingan KPHSU yang telah mengikuti Sekolah Lapang (SL) kopi. Pemilihan petani
kopi berdasarkan seleksi penerapan teknik-teknik budidaya yang telah diajarkan.
Ada sebanyak tiga petani yang dipilih sebagai terbaik berdasarkan pengamatan
kebun-kebun anggota dari masing-masing kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar