Minggu, 05 Oktober 2014

Pesta Kopi Rakyat - 2014



Photo by Syahrul Jalal

Jam 13.00 wib, sebanyak lebih kurang 250 anak-anak sekolah dasar telah berkumpul di halaman Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta SRO di Desa Matiti 1, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan. 200 orang dari antara mereka merupakan peserta lomba yang sudah tidak sabar memasuki ruangan kelas.

Hari itu Sabtu, 27 September 2014 sedang dilakukan perhelatan perayaan Hari Kopi Internasional yang dilaksanakan oleh Komunitas Peduli Hutan Sumatera Utara (KPHSU) dan Koperasi Hutan Mas. Selain itu kegiatan ini juga didukung oleh Harian Medan Bisnis, The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Medan, dan Koran Komunitas Barita Humbang sebagai media partner.

Momentum ini dijadikan sebagai ajang penghormatan bagi para petani kopi terutamanya yang berada dikabupaten Humbang Hasundutan dan sekaligus membangun rasa percaya diri kaum tani kopi untuk terus berbuat dan berkarya. Sehingga judul dari kegiatan ini diawali dengan “Pesta”, dimana para keluarga petani kopi bisa bergembira bersama-sama baik melalui perlombaan-perlombaan maupun hiburan.

“Kopi asal Dolok Sanggul banyak digemari oleh para konsumen baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sudah saatnya kita berbangga.” Sebut Seketaris Jenderal KPHSU, Jimmy Panjaitan saat memberikan kata sambutan.
Selagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari 7 sekolah yang ada di kecamatan Dolok Sanggul sedang berlomba menggambar, siswa-siswi SMP SRO tampil dipentas untuk menghibur para anggota masyarakat yang hadir diantaranya yakni Wakil Bupati Humbang Hasundutan. Diantara pengunjung juga hadir seorang pengusaha travel asal kota Medan, dan juga peserta Kopi Trip yang dibuat oleh Kopi Tao. Disaat para siswi SMP SRO menampilkan tarian Tor-Tor, Wabup Humbahas naik kepentas untuk menyawer para penari.

Sementara itu disisi lain halaman sekolah yang tertutup teratak diantara para pengunjung, juga dipamerkan dan disajikan berbagai kue yang menggunakan kopi sebagai salah satu bahan adonan untuk diperlombakan. Perlombaan ini diikuti sebanyak 6 tim yang berasal dari Desa Matiti dan sekitarnya.

Untuk menambah kecerian diantara para pengunjung, tersedia kopi Dolok Sanggul kualitas grade 1 secara cuma-cuma selama pesta berlangsung serta kue “Itak Gurgur dan Lapet” (makanan khas Batak untuk acara syukuran). Kecerian juga terlihat diantara para pemuda desa, yang secara spontan mengisi tarik suara baik secara sendiri-sendiri maupun secara trio.

Dalam rangka menyambut pesta kopi ini juga telah dilaksanakan lomba menulis tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Ada sebanyak 21 siswa dari 4 sekolah yang mengikuti lomba ini. Dan para pemenang diumumkan disela-sela Pesta Kopi Rakyat. Dan tidak ketinggalan, untuk para orang dewasa diadakan acara lomba catur.


Diakhir acara, sekitar jam 20.00 Wib juga diumumkan pemilihan petani kopi terbaik. Pemilihan petani kopi terbaik ini hanya ditujukan kepada anggota-angota kelompok tani kopi yang menjadi dampingan KPHSU yang telah mengikuti Sekolah Lapang (SL) kopi. Pemilihan petani kopi berdasarkan seleksi penerapan teknik-teknik budidaya yang telah diajarkan. Ada sebanyak tiga petani yang dipilih sebagai terbaik berdasarkan pengamatan kebun-kebun anggota dari masing-masing kelompok.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar