Senin, 01 Desember 2014

Pertama kali kompetisi espresso di Medan

salah satu peserta kompetisi espresso
Ada yang unik dalam perayaan “Hari Pohon Sedunia” di kota Medan-Sumatera Utara beberapa waktu yang lalu, yakni kompetisi espresso. Bertempat di Taman Budaya – Medan, pada tanggal 21 November lalu sebanyak 15 orang turut sebagai peserta yang berasal dari mewakili barista coffee shop dan barista dari perusahaan eksportir. Kegiatan yang diprakarsai oleh Komunitas Peduli Hutan Sumatera Utara (KPHSU), Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut, dan Society Indonesia Environment Jurnalism (SIEJ)ini mengambil tema “Berdampingan, Bermanfaat, Lestari” dimana kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran para konsumen untuk lebih perduli kepada pohon dan lingkungan. Sebab keberadaan pohon telah memberikan banyak sekali manfaatnya kepada manusia, misalnya oksigen dan kopi tentunya.

Kita sebagai konsumen diajak tidak hanya menikmati apa yang telah dihasilkan dari pohon namun juga turut mejaga dan melestarikan hutan misalnya sebagai bentuk rasa perduli kita. Tidak hanya melalui kompetisi espresso, ada juga kegiatan lain disela-sela kompetisi seperti teater, musik, orasi ilmiah, pameran foto, dan kursus foto jurnalim citizen untuk membangun kesadaran semua orang yang hadir dalam acara tersebut.
Dan seperti biasa, KOPI TAO memberikan kopi arabika Dolok Sanggul secara gratis kepada semua orang yang ingin mencicipi selama acara berlangsung. Dan juga menyumbangkan kopi Dolok Sanggul dalam kemasan 100gram kepada seluruh peserta kompetisi espresso.

Bagi-bagi bibit pohon
Selain ini merupakan event pertama di kota Medan, yang menarik lainnya adalah para peserta kompetisi espresso disyaratkan membawa sendiri kopi unggulannya dengan ketentuan kopi yang mereka bawa harus kopi arabika single origin yang berasal dari wilayah nusantara. Sehingga tidak hanya menguji kemahiran para peserta menyanyikan espresso, tapi event ini juga memperkenalkan kepada masyarakat awam bahwa negeri ini memiliki kekayaan kopi.

Sebagai juri kepala, panitia acara memberikan kepercayaan kepada bapak Edy Panggabean. Beliau adalah ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia dan juga sekaligus sebagai Ketua dari Assosiasi Kopi Luwak Indonesia (AKLI). Dalam penjurian beliau dibantu oleh 2 orang lagi yakni saudara Zaki dari Mokka Coffeebar dan Irul dari Rumah Kopi Gayo.

Acara yang dimulai dari jam 11.00 siang hingga jam 18.00 sore dihadiri lebih kurang sebanyak 200 orang dari berbagai kalangan. Tidak luput juga, ada pembagian bibit pohon baik kepada masyarakat yang hadir maupun kepada pengguna jalan sekitar Taman Budaya.



Direktur Walhi Sumut memberikan orasi ilmiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar