|
salah satu peserta kompetisi espresso |
Ada yang unik dalam
perayaan “Hari Pohon Sedunia” di kota Medan-Sumatera Utara beberapa waktu yang lalu, yakni
kompetisi espresso. Bertempat di Taman
Budaya – Medan, pada tanggal 21 November lalu sebanyak 15 orang turut sebagai
peserta yang berasal dari mewakili barista coffee shop dan barista dari
perusahaan eksportir. Kegiatan yang diprakarsai oleh Komunitas Peduli Hutan
Sumatera Utara (KPHSU), Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut, dan Society Indonesia
Environment Jurnalism (SIEJ)ini mengambil tema “Berdampingan, Bermanfaat,
Lestari” dimana kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran para konsumen
untuk lebih perduli kepada pohon dan lingkungan. Sebab keberadaan pohon telah
memberikan banyak sekali manfaatnya kepada manusia, misalnya oksigen dan kopi
tentunya.
Kita sebagai konsumen
diajak tidak hanya menikmati apa yang telah dihasilkan dari pohon namun juga
turut mejaga dan melestarikan hutan misalnya sebagai bentuk rasa perduli kita. Tidak
hanya melalui kompetisi espresso, ada juga kegiatan lain disela-sela kompetisi
seperti teater, musik, orasi ilmiah, pameran foto, dan kursus foto jurnalim
citizen untuk membangun kesadaran semua orang yang hadir dalam acara tersebut.
Dan seperti biasa, KOPI
TAO memberikan kopi arabika Dolok Sanggul secara gratis kepada semua orang yang
ingin mencicipi selama acara berlangsung. Dan juga menyumbangkan kopi Dolok
Sanggul dalam kemasan 100gram kepada seluruh peserta kompetisi espresso.
|
Bagi-bagi bibit pohon |
Selain ini merupakan
event pertama di kota Medan, yang menarik lainnya adalah para peserta kompetisi
espresso disyaratkan membawa sendiri kopi unggulannya dengan ketentuan kopi
yang mereka bawa harus kopi arabika
single
origin yang berasal dari wilayah nusantara. Sehingga tidak hanya menguji
kemahiran para peserta menyanyikan espresso, tapi event ini juga memperkenalkan
kepada masyarakat awam bahwa negeri ini memiliki kekayaan kopi.
Sebagai juri kepala,
panitia acara memberikan kepercayaan kepada bapak Edy Panggabean. Beliau adalah
ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia dan juga sekaligus
sebagai Ketua dari Assosiasi Kopi Luwak Indonesia (AKLI). Dalam penjurian
beliau dibantu oleh 2 orang lagi yakni saudara Zaki dari Mokka Coffeebar dan
Irul dari Rumah Kopi Gayo.
Acara yang dimulai dari jam 11.00 siang hingga
jam 18.00 sore dihadiri lebih kurang sebanyak 200 orang dari berbagai kalangan.
Tidak luput juga, ada pembagian bibit pohon baik kepada masyarakat yang hadir
maupun kepada pengguna jalan sekitar Taman Budaya.
|
Direktur Walhi Sumut memberikan orasi ilmiah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar