Gelas Pertama adalah kopi yang bijinya diproses secara fullwashed dengan profile roasting medium. Gelas Kedua adalah kopi yang bijinya diproses secara semiwashed dengan profile roasting medium. Gelas Ketiga adalah kopi yang bijinya diproses secara fullwashed dengan profile roasting dark.
Saat itu yang turut berpartisipasi dalam belajar Test Cupping ini adalah sdr. Fachriz Tanjung dari Bumi Coffee, sdr. Tono dari Mahesya Coffee, sdr. Dewantoro dari penggiat kopi, sdri. Mei dan saya sendiri dari Kopi Tao, serta sdr. Pahala Siahaan dari Sibodiala Coffee. Nama yang terakhir ini juga sekaligus memandu kami untuk menguji kopi yang tersedia.
kegiatan Test Cupping ini diawali dengan pembahasan bagaimana caranya peserta mengisi form nilai yang telah disediakan. Secara umum ada enam unsur yang akan dinilai yakni, Fragrance/Aroma, Flavor, Acidity, Sweetness, Body, dan Clean Cup. Setelah pembahasan ini kemudian para peserta melakukan praktek uji karakter kopi yang penilaianya dituliskan dalam form masing-masing. Karena sebahagian besar para peserta sebelumnya tidak pernah mengikuti Test Cupping ini, ada kesulitan dalam memberikan nilai/angka untuk setiap unsur yang diuji.
beberapa teman peserta dan bahkan saya sendiri cukup memberikan nilai yang aman kepada setiap gelas yang kami uji. Jika dilihat dari form isian para peserta maka rata-rata kopi yang diuji semuanya bernilai 70-an. Catatan sederhana dari diskusi Test Cupping tersebut adalah, peserta semua mengakui bahwa aroma dari kopi yang diproses secara Basah lebih kuat, namun untuk rasa (body) lebih kuat hadir pada kopi yang bijinya diproses secara semiwashed dan semua sebahagian besar peserta lebih menyukainya.
Diakhir diskusi sebelum membubarkan diri, para peserta menyepakati akan dilakukan kegiatan serupa dengan kopi yang akan disediakan oleh tuan rumah. Bumi Coffee akan menyediakan kopi Gayo dan Mahesya Coffee akan menyediakan kopi Sipirok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar